Anmum Mengerti Bahwa Ibu Butuh Sahabat

Saya sangat bersyukur bahwa diberikan kesempatan serta kepercayaan sama Allah untuk merasakan menjadi seorang Ibu, saya nggak nyangka ternyata menjadi seorang Ibu baru itu nggak semudah saat saya membayangkannya! Benar memang, sangat senang memiliki bayi mungil dan kehidupan baru, tapi… ternyata kesempatan menjadi Ibu ini saya harus lalui dengan sedikit drama menyusui yang membuat saya cukup kewalahan dalam menghadapinya. Ya, saya nggak mau bilang saya stress, karena kok ya kayaknya buruk banget ya kalau denger kata stress.

Kehidupan menjadi Ibu yang sesungguhnya itu dimulai dari saat saya pulang dari RS, saat sampai rumah bayi menangis dan rasanya bingung karena ASI saya pun belum keluar dan saya nggak ngerti gimana cara nyusuin, karena saat di RS saya dan bayi pisah ruangan dan baru ketemu saat kami ingin pulang kerumah, yasudah saat itu saya asal aja nempelin bayi ke puting dan akhirnya karena bayi nangis terus saya berujung memberikan bayi sufor dengan sendok karena memang selama di RS kami memutuskan memberikannya sufor karena kondisi bayi yang darurat dan ASI saya belum keluar (nggak nemu donor ASI yang pas juga, jadi yaudah dengan berat hati mengIYAkan sufor)

Rasanya sedih harus nyuapin anak dengan sufor saat itu, udah gitu yah payudara rasanya keras sekali dan bahu saya uhhh gausah ditanya rasanya gimana, berasa kayak abis dipukulin, pumping pun nggak keluar ASI nya! Ya, balik lagi karena saya minim informasi mengenai serba-serbi menyusui. Ditambah, karena anak saya adalah cucu pertama dikeluarga, rumah selalu ramai kedatangan tamu siang-malam, baik keluarga deket sampai teman mama yang sama sekali nggak saya kenal, rasanya makin-makin rentek tubuh ini dan kepala saya pusing, bawaannya mau marah-marah karena setiap orang yang datang tuh hampir semuanya ngasih wejangan ina-inu yang menurut saya kurang logis (ngasih mitos)

Akhirnya hari ke-6 setelah saya pulang dari RS, ada salah satu kerabatnya tetangga yang kebetulan bidan dan paham laktasi, datang ke rumah saya dan memberikan pencerahan! Saya diajarkan cara menyusui yang baik, payudara saya pun dipijat olehnya, daaaan rasanya super sakit sekali, saya sampa nangis saat dipijat! Tapi, setelahnya saya jadi tau kalau cara saya sebelumnya itu salah saat menyusui, kemudian setelahnya saya jadi paham bagaimana menyusui, memijat payudara ketika penuh sampai cara menyimpan ASIP. Rasanya alhamdulillah banget saya lega! Badan juga jadi enteng, saya baru tau kalau payudara yang full kalau tidak segera dikosongin itu akan merembet bikin badan jadi nggak enak.

Bersyukur, setelah hari ke-6 itu saya memutuskan untuk melepas sufor walaupun anak saya juga masih sering nangis entah karena masih lapar atau lagi wonder week, tapi saat itu saya keras kepala untuk memberinya ASI saja walaupun ortu saya memaksa untuk memberikan sufor dan menggunakan dot, tapi saya tolak! Saat itu kalau mama nyuru saya ngasih sufor saya tolak, tapi kalau mama nyuru saya makan ina-inu dengan alasan supaya ASI nya banyak, saya nurut aja walaupun bosen juga harus ketemu katuk, bayam, dan nggak boleh minum es apalagi makan sambel. hahahaha

Nggak mudah ya ternyata jadi Ibu baru itu, pantesan aja kalau surga itu ada dibawah telapak kaki Ibu, ya karena memang berat shaayy perjuangan jadi Ibu. Dari mulai hamil, melahirkan, menyusui, begadang, dan lain-lain yang saya selalu berdoa agar diberikan kekuatan untuk melaluinya, aamiin

Nah, senang banget rasanya ketika saya mendapat undangan dari Anmum untuk turut merayakan pekan ASI Sedunia yang dirayakan pada tanggal 1 – 7 Agustus. Karena buat saya, harus ada dukungan yang super banyak untuk kegiatan menyusui, supaya para Ibu baru merasa pede, nyaman dan senang dengan proses ini. Karena ternyata, di Indonesia angka pemberian ASI ekslusif masih tergolong rendah dibandingkan jumlah Ibu yang menyusui (96%). Pusat data dan informasi Kementrian Kesehatan RI tahun 2017 mencatat ASI ekslusif di Indonesia hanya sekitar 35% di bawah rekomendasi WHO yang sebesar 50%.

Ngaak aneh sih ya kalau masih rendah, awal melahirkan saja saya belum paham bagaimana cara mengASIhi, mungkin diluar sana, masih banyaaak Ibu yang jauh lebih tidak mengerti dan bahkan tidak mau memberikan ASI dengan ribuan alasan. Saya jadi ingat, ketika saya dijenguk oleh salah satu tetangga saya yang kebetulan memiliki anak usia 7 bulan, ia pun cerita kalau anaknya diberikan sufor setiap hari dengan alasan ASI nya tidak keluar. Saat itu saya hanya berkata dalam hati “mungkin bukan ASInya tidak keluar, tapi kamu yang tidak memperjuangkannya agar ASI keluar” mungkin ia pun merasakan apa yang saya rasakan, tidak paham cara menyusui dan minim informasi bahkan minim support, jadi ya ia memilih untuk memberikan sufor. Kalau saya, alhamdulillah keluarga cukup mensupport untuk saya menyusui, walaupun kadang kalau bayi masih nangis ya mama nyuru sumpel sufor, hahaha tapi saya nggak mauk!

Di acara pekan ASI Sedunia yang diadakan oleh Anmum hari itu membuat saya mendapat informasi serta pengetahuan baru, karena hari itu nggak cuma Rini Wulandari yang cerita bagaimana cerita ia saat baru menyusui, tapi juga ada beberapa narasumber yang memaparkan informasi mengenai dunia kehamilan serta menyusui, yang sangat saya senang adalah pengetahuan mengenai pijat oksitosin yang bisa membuat Ibu menjadi rileks dan ASI dapat keluar dengan lancar. Oia, saat acara ini narasumber pun memaparkan cara relaktasi yang dapat membuat ASI keluar bahkan dalam daerah bencana maupun perang, seorang Ibu yang tidak sedang menyusui pun bisa dirangsang agar dapat menyusui! Ajaib ya?! berarti nggak ada alasan yah seorang Ibu yang baru melahirkan terus bilang kalau ASI nya nggak bisa keluar.

Karena banyak fakta bahwa Ibu hamil dan menyusui yang minim informasi serta pengalaman, Anmum meluncurkan #MumToMum sebuah platform digital yang memberikan dukungan emosional dan psikologis dari Ibu untuk Ibu selama perjalanan luar biasa mereka, termasuk menyusui. Anmum sepenuhnya mendorong para Ibu agar sukses menyusui secara eksklusif selama 6 bulan dan dilanjutkan hingga 2 tahun, karena pengalaman adalah guru terbaik dan pertemanan adalah lingkungan yang suportid bagi Ibu untuk memperoleh solusi praktis dan emosional sesama Ibu.

Di Anmum #MumToMum ini para Ibu nggak cuma bisa membaca pengalaman para Ibu tapi juga bisa sharing pengalamannya di www.anmum.co.id karena pastinya, pengalaman sekecil apapun pasti sangat berarti bagi Ibu baru untuk menjalani kehidupan barunya mengasuh anak dan memberikan ASI secara eksklusif. Jadi, buat kamu yang lagi hamil, supaya nggak minim informasi mengenai dunia ASI, silakan akses platform Anmum #MumToMum yah!

 

You may also like

10 Comments

  1. Duh yoraa haha kebayang sih temen2 ortu yg kita ga kenal juga nengok maksudnya sih baik ya tapi kalo malah dijejelin mitos kan BHAY ! Hahah.. Ga papa semangat terus nyusuin ya nanti bales dendam anak kedua inshaAllah bisa asix ya karena udah pengalaman dan ilmunya lebih banyak. Hehe.. Sekarang juga enak yaa ada wadah kayak MumToMum dari Anmum.. Acara kemarin juga bermanfaat banget…

    1. Iya mungkin emang niatnya baik yah, tapi yaaa salah cara aja dalam penyampaiannya!
      weeiittss, bener banget! ntar anak ke-2 udah jago insyaallah, udah tau celahnya jadi bisa bales dendam! wkwkwkwk
      iya enak banget yaa, ada platform kayak gini jadi bisa saling tukar cerita juga 😀

  2. Di jaman digital ini anmum sangat mengerti para bumil dan busui dengan adanya platform digital #MumToMum jadi kepengen coba berbagi di #MumToMum deh

    1. Harus berbagi cerita deh mba, biar ibu-ibu yang lain jadi bisa dapet insight dari pengalaman kita 😀

  3. Ahh seneng bgt ada bidan yg support ASI dkt rmh. semoga alea lulus asi dua tahun yah. Skrg makin banyak wadah buat sharing para ibu kyk anmum, jadi makin terbantu yah.

Leave a Reply to Sadewi Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *