Cerita MengASIhi Untuk Kedua Kalinya

Kali ini saya akan cerita mengenai perjalanan mengASIhi saya yang kedua kalinya! Putri ke-2 saya lahir dengan jarak hanya 2 tahun dari kakaknya, sama-sama bulan yang sama dengan kakaknya, hanya beda tanggal saja. Jujur, dari hamil 9 bulan itu saya sempat khawatir dengan proses menyusui, karena waktu anak pertama lahir saya cukup “kesakitan” karena saya belum paham cara menyusui yang baik, belum biasa megang bayi, belum lagi terlalu banyak masukan ina dan inu dari kerabat yang membuat saya malah jadi stress dan mempengaruhi ASI saya, makanya saya cukup khawatir apakah saya bisa mulus mengASIhi anak kedua ini? Karena saya paham, bahwa ASI adalah satu-satunya nutrisi yang terbaik untuk anak di enam bulan pertama nya, apalagi ASI itu kandungannya menyesuiakan kebutuhan anak, makanya saya sempat khawatir apakah saya bisa menyusui dengan baik? karena sayang banget kalau sampai proses mengASIhi ini terganggu.

Singkat cerita, anak kedua saya lahir dan harus masuk ruang perina karena harus diobservasi lebih detail lagi. Saat datang ke ruang perina untuk menyusui, saya pun dag-dig-dug karena saya masih khawatir nggak bisa menyusui dengan benar, apalagi kondisi payudara juga belum berasa ada ASI nya. Tapi, karena suami saya menguatkan saya & meminta untuk tetap menyusui, saya tetap datang ke ruang perina. Sesampainya saya melihat anak saya & bersentuhan langsung dengannya, saya pun menjadi lebih yakin akan bisa menyusui dengan baik walau nggak sempat IMD (Inisiasi Menyusui Dini). Benar saja, saat saya gendong kemudian saya sodorkan untuk ‘nenen’, anak saya langsung bisa pinter melakukan pelekatan! WOW! Saya pun langsung semangat, dokter yang awalnya menyarankan agar saya mencampur dengan sufor pun langsung berubah pikiran, lalu bilang “wah, ini dede sudah langsung jago nenen, yaudah Ibu nggak perlu campur yah, setiap 2 jam sekali aja kesini untuk nenenin atau kirim ASIP”. Alhamdulillah, hari ke-2 saya di rumah sakit pun, anak saya sudah bisa keluar dari ruang perina & rawat gabung dengan saya.

Untuk cerita melahirkan anak kedua, teman-teman bisa baca disini : Pengalaman Melahirkan Normal Dengan Minus Tinggi & Berat Badan 4 Kilogram

Walaupun awalnya indah, bisa langsung pelekatan dengan baik, di bulan ke-3 saya mengalami luka pada bagian areola, sampai saya pun harus konsultasi ke dokter laktasi terkait hal ini. Dokter pun mengindikasi bahwa anak saya memiliki tongue tie & lip tie, sehingga proses menyusui tidak menjadi nyaman untuk Ibunya, dokter laktasi pun menyarankan agar anak saya di incisi, namun entah kenapa saya ragu, justru saya jadi lebih giat untuk mencari posisi menyusui yang pas & menambah asupan makanan saya agar ASI Bernutrisi & anak saya nggak kekurangan asupan yang bisa mempengaruhi berat badannya. Saya pun lebih memilih untuk mengikuti kata hati saya untuk tidak melakukan incisi ke anak saya.

Akhirnya saya pun walau sambil kesakitan karena areola saya luka parah, saya tetap menyusui sambil mencari posisi yang pas agar anak saya bisa lancar menyusui dengan benar tanpa membuat saya sakit. Sekaligus saya pun memperbaiki asupan saya agar nutrisi tetap terjaga untuk saya & juga anak.

Menjaga Asupan Saat Menyusui

Karena anak kedua saya lahir dengan berat badan yang lumayan, yaitu 4 kilogram, jadi saya berfikir bahwa saya harus ekstra menjaga asupan, supaya nutrisi untuk anak nggak kurang. Untuk menu makan, saya lebih banyak mengkonsumsi protein hewani seperti ayam & telur, untuk buah maupun sayuran juga tetap saya konsumsi, lalu saya pun memperbanyak konsumsi air mineral, apalagi saat sebelum & sesudah menyusui, saya harus minum 1 gelas air dulu supaya nggak dehidrasi. Ditambah lagi, saya mengkonsumsi suplemen andalan saya dari hamil anak pertama : Blackmores Pregnancy and Breast-Feeding Gold. 

Saya coba jelaskan mengenai Blackmores Pregnancy and Breast-Feeding Gold yah.

Blackmores Pregnancy and Breast-Feeding Gold (PBFG) mengandung 17 nutrisi esensial yang dibutuhkan oleh Ibu Menyusui:

  • Tinggi asam folat yang dapat bantu menjaga Ibu dari resiko anemia
  • Tinggi kalsium, untuk pertumbuhan tulang dan gigi buah hati dan juga mencegah terjadinya osteoporosis pada Ibu
  • Zat besi yang tidak menyebabkan konstipasi sehingga aman dan bantu Ibu jaga energi supaya tidak mudah sakit
  • Omega 3/DHA tidak berbau yang baik untuk pertumbuhan otak & mata buah hati, sehingga tidak menyebabkan mual saat dikonsumsi.
  • Vitamin & Mineral lainnya yang dibutuhkan oleh Ibu Menyusui

Sehingga Ibu dapat memberikan ASI bernutrisi untuk buah hati.

Berkomitmen dalam mendukung upaya pemenuhan nutrisi Ibu Hamil dan Menyusui, dan memahami bahwa semua Ibu di Indonesia berhak untuk mendapatkan nutrisi yang cukup untuk mendukung kesehatannya dan buah hati, Kalbe Blackmores Nutrition dengan Yayasan Bumi Sehat telah bermitra sejak tahun 2017 dan secara berkelanjutan telah membantu pemenuhan gizi Ibu Hamil dan Menyusui melalui pembagian 12.000 botol Blackmores Pregnancy and Breast-Feeding Gold setiap tahunnya di Klinik Bumi Sehat, yang tersebar di 3 kota yaitu Denpasar, Aceh, dan Papua. Bulan Agustus ini, Blackmores Pregnancy and Breast-Feeding turut mendukung World Breastfeeding Week yang jatuh pada bulan Agustus dan sudah bekerjasama dengan Bumi Sehat Foundation.

Nah, karena Blackmores Pregnancy and Breast-Feeding Gold ini sangat kaya manfaat & saya sudah mengkonsumsinya dari hamil anak pertama, saya menyarankan teman-teman yang lagi hamil maupun menyusui untuk ikut mengkonsumsi produk yang kaya manfaat ini. Untuk mendapatkannya, teman-teman bisa dengan mudah mendapatkannya di berbagai E-commerce Tokopedia, Blibli, Lazada dan Shopee yang bertuliskan Official Store yah, supaya keaslian produknya terjamin! atau bisa langsung kunjungi website nya di : Website Blackmores yah teman-teman.

Sekian cerita saya kali ini, semoga teman-teman yang lagi menyusui diberikan kemudahan serta kesehatan yah!

 

You may also like

2 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *