Ibu Hamil Naik Pesawat, Bolehkah?

Holla! Sebagai perempuan yang sedang menjalani masa kehamilan pertama kali dan harus bepergian jarak jauh menggunakan pesawat, awalnya saya fikir mudah-mudah saja seperti layaknya saya pergi dengan mobil! Tapi, setelah saya tanya ke dokter kandungan, ternyata untuk bepergian menggunakan pesawat ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat ibu hamil ingin naik pesawat dan melakukan perjalanan yang cukup jauh.

Kebetulan bulan September lalu saya harus menjalani tugas ke Medan, kali pertama saya ke Medan dan dalam keadaan hamil pula, jadi saya sempatkan untuk sebelumnya melakukan kontrol ke dokter kandungan sekaligus bertanya mengenai serba-serbi sebelum ibu hamil melakukan perjalanan udara alias naik pesawat. Intinya sih, ibu hamil boleh melakukan perjalanan menggunakan pesawat asal kehamilannya sehat dan bukan kategori ibu hamil yang lemah (sering muntah), kebetulan saya kategori ibu hamil yang kebo.

Dokter kandungan saya pun memaparkan bahwa kondisi kehamilan saya pun cukup sehat, tidak ada gangguan serta tidak beresiko untuk melakukan perjalanan udara. Hanya saja, beliau memberi vitamin yang harus saya konsumi 30 menit sebelum terbang, supaya perjalanan menjadi lebih nyaman, tapi nggak saya minum :p

Surat pernyataan dari maskapai (prosedur) 

Tips Untuk Ibu Hamil Saat Naik Pesawat

  1. Makan menu sehat 1 minggu sebelum terbang : gunanya supaya tubuh menjadi fit dan terhindar dari sakit karena perubahan iklim maupun paparan bakteri atau virus (Karena you know lah, bandara kan tempatnya orang dari segala pelosok bumi yah)
  2. Minta surat izin terbang dari dokter : Ini penting, karena kalau kamu lagi hamil dan check in pesawat pasti petugas menanyakan apakah kamu sedang hamil? jika iya, pasti kamu dimintai surat keterangan dari dokter. Pastikan juga, kamu minta ke dokter untuk memberi keterangan usia kandungan kamu dengan tulisan yang besar serta tanggal terbit surat yang gak lebih dari 3 hari sebelum kamu terbang. Untuk kasus saya, walaupun saya sudah dapat surat izin terbang, namun pihak maskapai tetap meminta saya cek ulang di klinik bandara (Padahal ya, cuma cek tensi doang! Apa-apaan coba? yaudah manut aja dari pada gak bisa pergi)
  3. Ikuti Prosedur maskapai : Ya, walaupun saya sudah memiliki surat izin, namun maskapai tetap meminta saya untuk melakukan pengecekan ulang di klinik bandara, maka dari itu supaya kamu nggak buru-buru, saya sarankan untuk check in lebih awal yah
  4. Terbang harus dalam keadaan kenyang : Penting, supaya kamu nggak merasakan mual saat take off. Jujur, cukup terasa sih perbedaan antara naik pesawat saat hamil sama saat gak hamil, si utun tuh kayak bergerak terus dan terasa seperti tertekan
  5. Gunakan sepatu yang nyaman : Saya menggunakan flat shoes saat di pesawat, karena mudah untuk saya lepaskan dan saya lakukan gerakan memutar pangkal kaki supaya lebih rileks dan nyaman
  6. Usahakan gerakan kaki saat di pesawat : Ini berfungsi supaya kaki kamu gak kerasa pegel atau kebal gitu, di usia kehamilan 4 bulan saya sudah merasakan kaki suka kebas alias hampir keram gitu, makanya saat di pesawat saya selalu menggerakkan kaki supaya gak jadi kaku, malah saya sempatkan untuk sekedar jalan ke toilet.
  7. Bawa makanan favorit : Ya, karena di pesawat itu cukup lama (Jakarta – Kualanamu sekitar 2.25 Jam) jadi saya siapkan air mineral dan cemilan seperti roti atau permen coklat dalam tas, supaya perut gak lapar
  8. Bawa penutup hidung : Kalau kamu sensitif dengan bau-bau tertentu, saya sarankan untuk membawa masker atau setidaknya gunakanlah kerudung yang menjuntai supaya bisa menutupi hidung saat pramugara-i membawa trolly makanan. Saya sempet sebel karena mas pramugara membawa pop mie yang nggak tau kenapa saya anti bau tersebut saat hamil, hahahaha padahal sebelum hamil mah doyan pop mie :p

Intinya sebisa mungkin kalau kamu sedang hamil dan ingin travelling menggunakan pesawat, usahakan untuk konsul terlebih dahulu yah, karena penting! Ya, walaupun kita juga bisa merasakan apakah kita baik-baik saja atau tidak, tapi yah nggak ada salahnya melakukan konsultasi ke orang yang lebih kompeten, demi janin yang terus sehat sebelum atau setelah kita melakukan perjalanan dengan pesawat.

You may also like

2 Comments

  1. Saya belum pernah bawa saudara apalagi istri buat terbang ketika hamil. (karena saya belum punya istri hehhe). Paling pernah bawa anak bayi untuk terbang , dan jadinya di atas pesawat di nangis terus. Untung ada mbak pramugari yang bisa menenangkan. Tapi memang benar kalau maksa banget pengen terbang ketika hamil harus konsultasi dulu ke dokter kandungan kemudian jangan lupa mematuhi rambu-rambu yang telah di tetapkan oleh dokter dan maskapai penerbangan

    1. Bener mas harus patuh, karena urusannya dgn keselamatan yah..
      Mgkin kalau bawa bayi saat naik pesawat, si bayi harus di susuin sampai kenyang sih, jika perlu bawa penutup telinga, karena pasti bayi kaget yah krn telinga kan bisa bindeng saat terbang

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *