Jangan Berhenti Mencintaiku

295264_429050583798715_303167348_n 1148866_560919680611804_2034739011_n image (7) 1618512_645930935444011_1622523294_n

Hari ini kebetulan Bekasi dan sekitarnya mendung, dan saya pun mendadak melow.. Sebelum lebih lanjut, tulisan ini saya dedikasikan untuk lelaki yang paling saya cintai, Papa.

Seperti biasa, rutinitas saya dirumah yah membuka leptop untuk mengerjakan sesuatu dari rumah, kebetulan pasca resign di bulan Agustus lalu, saya mendapat pekerjaan di bidang digital dan di kerjakan dari rumah, asik ya? iya, ini namanya rejeki 😀 hehehe

Siang ini, saya iseng menyapa papa via Whatsapp dan  saya pun iseng meminta uang jajan ke beliau, karena memang kebetulan saya jarang banget minta uang jajan, kan udah punya uang sendiri, jadi sebisa mungkin gak minta ke papa, ntah kenapa hari ini saya iseng minta uang jajan ke papa sebesar Rp.100.000 (Seratus ribu rupiah)

Kalimatnya seperti ini :

Saya : Panda*, transferin aku seratus ribu dong buat jajan

papa : kamu dimana?

saya : dirumah pap

papa : lho, kenapa gak minta bunda?

saya : Ya, kan nanti kalau minta bunda, ntar suka dioper suru minta ke panda (nama nya juga ibuk-ibuk, kalau soal uang hobby nya ngoper sana-sini :p) 

papa : yaudah nanti di transfer yah

saya : siap bos! transfer lebih juga gak kenapa-kenapa pap, ikhlas aku nerima nya

papa : non**, sudah di transfer ya

saya : (Kemudian melongo sambil terharu)

*panda : panggilan sayang dari saya ke papa, karena manggil mama dengan kalimat “bunda”, jadi papa kami panggil “panda”

**Non : panggilan sayang dari papa untuk saya, karena saya anak perempuan, terkadang beliau memanggil saya dengan sebutan Mbak, atau Non (nona / anak gadis)

Jujur, saya terharu lihat bukti transferan papa, karena saya hanya minta Rp.100.000 dan beliau transfer sebesar Rp.250.000!! Please, nominalnya memang gak spektakuler, namun ada hal yang saya pelajari hari ini :

Bahwa sejatinya, orang tua kita selalu ingin memberikan sesuatu yang terbaik, memberikan hal yang lebih untuk kita anak-anaknya. Ada alesan kah untuk kita tidak berbakti kepadanya? 

Saya pun langsung terharu menerima ini semua dan jadi membayangkan bahwa besar sekali rasa kasih sayang orang tua saya kepada saya, padahal jika di lihat kedalam diri ini, sejujurnya saya masih merasa bahwa saya masih sangat jauh dari kategori anak berbakti. Masih suka menunda kalau di minta sesuatu, masih malas beres-beres rumah, masih sering sekali pulang larut malam dan membiarkan papa setia di ruang tamu sambil tertidur sampai saya pulang ke rumah, masih suka ini dan itu.

Walaupun saya termasuk kategori anak yang tidak banyak bicara di rumah dan di depan orang tua, walaupun saya masih jauh dari kategori anak berbakti, setidaknya di dalam lubuk hati saya paling dalam ini, saya bisa menjamin bahwa saya benar-benar sayang kepada mereka dan selalu berusaha untuk membuat mereka bangga dengan saya, insyaallah. Lalu, apa buktinya? Biarlah, hanya saya yang mengetahui sekeras apa saya berjuang untuk membuat mereka bangga dengan saya, dan biarlah mereka menyadarinya sendiri 😀 🙂

Siang ini, untuk mewakilkan perasaan haru dan sayang saya ke orang tua saya, ini ada sepenggal lirik yang menurut saya pas 🙂

Jalan mungkin berliku, tak kan lelah bila di sampingmu ..

Meskipun tak terucapkan, Aku merasakan dalamnya cintaku (padamu)..

Jangan berhenti mencintaiku, meski mentari berhenti bersinar ..

Jangan berubah sedikitpun, di dalam cintamu aku temukan bahagia ..

link youtube :Jangan Berhenti Mencintaiku

Mungkin buat temen-temen yang baca tulisan ini, coba mulai di whatsapp papa / mama nya, kali aja dapet uang jajan juga kayak saya, hehehehe

Sekian dari saya hari ini 🙂

You may also like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *